KOMING adalah salah satu keturunan abdi raja-raja Majapahit sejak Raden Wijaya (pendiri Majapahit), yang menjadi abdi kesayangan Prabu Wikramawardhana.
Lahir ditengah galau Kerajaan Majapahit, karenanya diberi nama Koming (jungkir balik, upside down) dan karena kebersihan jiwanya, keluruhan perkerti dan kehalusan perilakunya, oleh Wikramawardhana dijuluki Panji, PANJI KOMING.
Sejak lama KOMING ingin sekali keluar dari lingkungan keraton, yang akhirnya mendapat kesempatan lepas dari tembok istana/keraton untuk mengantar Wikramawardhana bertapa, hidup di pedesaan bersama sahabatnya sejak kecil, Pailul.
Namun ternyata, di luar lingkungan keraton tidak senyaman banyangannya semula. Ia harus menghadapi kenyataan 'amburadul'. Arogansi hipokratis aristokratis para pamong yang menyebalkan, ditambah dengan para pedagang yang sudah kehilangan nurani. karenanya KOMING senantiasi bersandar kepada Pailul yang cerdik dan lebih realistis menghadapi kenyataan.
PAILUL, sahabat kinasih Panji Koming, adalah rakyat biasa dengan 'daya hidup' yang mengagumkan, jujur dan serba terus terang. Bicara ceplas-ceplos kepada siapa saja tanpa basa basi. Sikapnya cuek, namun sesungguhnya penuh perhatian. Amat cerdik dan penuh akal. Kendati sikapnya berkesan malas-malasan, namun luar biasa usil kepada siapa saja yang dianggapnya 'bengkok'. Tak peduli para bangsawan, pamong, pengusaha bahkan sesama rakyat biasa.
Biarpun tidak bisa berkelahi, Pailul mampu membuat lawan-lawannya glangsaran putus asa. Tak lain karena tubuhnya yang lentur. Piawai dalam hal berkelat-kelit.
Jumpa pertama kali dengan Koming saat sama-sama masih kanak-kanak, dimana Pailul secara rutin mengirim rumput untuk makanan kuda istana, tempat Koming bersembunyi dari gangguan para punggawa
NI WORO CIBLON, gadis desa nan ayu lembut hati, kekasih Panji Koming. Putri seorang pensiunan telik sandi/spion ulung Majapahit.
Neneknya yang berjiwa feodal dan berharap Ciblon menjadi istri seorang priyayi betulan, tidak menyetujui hubungannya dengan Panji Koming, karenanya dia mendorong Ciblon agar menerima lamaran Bhre Ariakendor, seorang bangsawan Majapahit.
Kendati bersikap diam, Ni WOro Ciblon menolak segala bujuk rayu Bhre Ariakendor. Hatinya sudah betul-betul menjadi milik Koming, dan karena hubungannya dengan Koming pula, dia menjadi sahabat Kencanawungu.
NI DYAH GEMBILI. Kakak sepupu Ni Woro Ciblon ini adalah kekasih Pailul. Gadis yang manis-manis gembrot inidengan bobot mati lebih dari satu kwintal ini adalah satu-satunya mahluk di jagad raya yang disayang sekaligus ditakuti oleh Pailul.
Kendati jinak-jinak kalkun, sedikit genit, tetapi pada dasarnya ia adalah seorang gadis yang berani, bahkan sering kali lebih nekad dari Pailul. Sangat sersi dengan Pailul.... di saat Pailul kepepet.
Ni Dyah Gembili lah yang senantias mengatur agar Ni Woro Ciblon dapat berjumpa dengan tambatan hatinya, Panji Koming. Maklum, pertemuan Koming dan Ni Woro Ciblon selalu dihalang-halangi oleh neneknya yang feodal, atau diteror Bhre Ariakendor.
EMPU RANDUBANTAL, seorang cerdik pandai yang kurang cerdik dan kurang pandai. a silly old wise man. Tulisannya sangat dalam dan tinggi. Ia sendiri sering susah mengerti dan menanyakan maksud tulisannya kepada Koming dan Pailul. Tulisan-tulisan maupun statementnya sering menimbulkan masalah, karena sering dibengkokkan Pailul atau disalahartikan oleh Koming.
Kendati jelihatan sebagai Empu idiot, tetapi ia memiliki kemampuan yang luar biasa, yaitu bisa meramal secara lebih tepat dan akurat. Dalam hal ini Nostradamus bisa "tengsin".
Sayangnya sebagai peramal ia kurang laku. Maklum, rata-rata orang ingin tahu ramalan jangka pendek mengenai nasib, peruntungan atau jodoh, sedangkan ramalannya terlalu jauh... keabad 20...
BHRE ARIAKENDOR, seorang bangsawan kelas kambing tapi bergaya merak. Dulunya bertugas di bagian keuangan dan perbekalan Kerajaan Majapahit, selalu mencari tempat basah. Licik, culas, berfilsafat katak (menyembah atasan, menginjak bawahan), karenanya ia bermutasi, menjadi asisten terdekat Adipati Layangkitiran yang kaya raya. Membantu berbagai usaha Layangkitiran untuk mendapatkan Kencanawungu.
Tergila-gila kepada Ni Woro Ciblon. Selalu mengaku sebagai titisan Bethara Wisynu. Usahanya untuk menyingkirkan Koming selalu berakibat fatal. Tentu saja karena ulah Pailul dan Ni Dyah Gembili.
Ia menyangka semua orang menghormatinya, padahal tak seorangpun menyukainya termasuk para penjilatnya. Sampai-sampai alam-pun sepertinya sebal melihat dia. Pohon kelapa gemar sekali menimpa kepala beliau dengan buahnya. .
14 Maret 2009
PANJI KOMING: Serial Animasi
PANJI KOMING adalah salah satu tokoh strip-kartun di Harian Kompas Edisi Minggu yang mincul pertama kali pada hari Minggu, 14 Oktober 1979.
Tokoh karya Dwi Koendoro Brotoatmodjo (Dwi Koen = Pak DK) yang diciptakan dalam kondisi 'kepepet' saat Pak DK menjadi Kepala Bagian Produksi di Gramedia Film ini langsung dapat merebut perhatian para pembacanya.
Strip Kartun tersebut selalu ditunggu pembacanya dan sejak saat itu Pak DK sudah tidak mengenal istilah weekend (hingga saat ini) karena setiap hari Sabtu harus 'setor' ke Harian Kompas untuk diterbitkan pada hari Minggu.
PANJI KOMING hingga saat ini masih konsisten memarodikan masalah politik, ekonomi, budaya atau apapun yang layak di'parodi'kan dalam kurun mingguan.
PANJI KOMING telah menjadi ikon karakter yang memberikan inspirasi dan bahan renungan dalam menyikapi situasi dan kondisi bangsa dan negara Indonesia dengan caranya yang khas dan unik ini pada tahun 1998 terpilih menjadi salah satu tokoh Perangko Indonesia dan pada tahun 2000 terpilih sebagai kartun Nasional.
Dalam rangka menyambut 30 Tahun PANJI KOMING, pada bulan Oktober mendatang, saat ini sedang dipersiapkan film serial animasi 3D PANJI KOMING yang mengangkat karakter dari Strip-Komik tersebut yang dibuat berdasarkan pada skenario karya Pak DK (pencipta tokoh PANJI KOMING) dengan animasi digarap oleh Hanitianto Joedo Studio/ PaQdE Animations serta didukung oleh mas Butet Kartaredjasa dan musik oleh Pak DK, Mas Jadug Ferianto dan Ronny Harahap.
Pembuatan/produksi Film Serial Animasi PANJI KOMING ini akan didukung dan didanai oleh (komunitas) para penggemar/pecinta serial PANJI KOMING dan institusi/Perusahaan yang menjadi sponsor produksi.
Peluncuran Perdana Serial Animasi PANJI KOMING ini direncanakan saat PERINGATAN 30 TAHUN PANJI KOMING pada bulan Oktober 2009, yang akan dibuat dalam bentuk DVD dan dibagikan untuk para pendukungnya (pribadi, komunitas maupun pendukung/sponsor), namun pada saat itu tidak menutup kemungkinan serial ini ditayangkan di Stasiun Televisi Nasional.
Tokoh karya Dwi Koendoro Brotoatmodjo (Dwi Koen = Pak DK) yang diciptakan dalam kondisi 'kepepet' saat Pak DK menjadi Kepala Bagian Produksi di Gramedia Film ini langsung dapat merebut perhatian para pembacanya.
Strip Kartun tersebut selalu ditunggu pembacanya dan sejak saat itu Pak DK sudah tidak mengenal istilah weekend (hingga saat ini) karena setiap hari Sabtu harus 'setor' ke Harian Kompas untuk diterbitkan pada hari Minggu.
PANJI KOMING hingga saat ini masih konsisten memarodikan masalah politik, ekonomi, budaya atau apapun yang layak di'parodi'kan dalam kurun mingguan.
PANJI KOMING telah menjadi ikon karakter yang memberikan inspirasi dan bahan renungan dalam menyikapi situasi dan kondisi bangsa dan negara Indonesia dengan caranya yang khas dan unik ini pada tahun 1998 terpilih menjadi salah satu tokoh Perangko Indonesia dan pada tahun 2000 terpilih sebagai kartun Nasional.
Dalam rangka menyambut 30 Tahun PANJI KOMING, pada bulan Oktober mendatang, saat ini sedang dipersiapkan film serial animasi 3D PANJI KOMING yang mengangkat karakter dari Strip-Komik tersebut yang dibuat berdasarkan pada skenario karya Pak DK (pencipta tokoh PANJI KOMING) dengan animasi digarap oleh Hanitianto Joedo Studio/ PaQdE Animations serta didukung oleh mas Butet Kartaredjasa dan musik oleh Pak DK, Mas Jadug Ferianto dan Ronny Harahap.
Pembuatan/produksi Film Serial Animasi PANJI KOMING ini akan didukung dan didanai oleh (komunitas) para penggemar/pecinta serial PANJI KOMING dan institusi/Perusahaan yang menjadi sponsor produksi.
Peluncuran Perdana Serial Animasi PANJI KOMING ini direncanakan saat PERINGATAN 30 TAHUN PANJI KOMING pada bulan Oktober 2009, yang akan dibuat dalam bentuk DVD dan dibagikan untuk para pendukungnya (pribadi, komunitas maupun pendukung/sponsor), namun pada saat itu tidak menutup kemungkinan serial ini ditayangkan di Stasiun Televisi Nasional.
Langganan:
Postingan (Atom)